PHOTO SHOP
untu mendapatkan foto ini KLIK DISINI
Jumat, 21 Juni 2013
TUGAS COMPUTER 2
Diposting oleh
red-yellow-green
di
04.31
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Rabu, 12 Juni 2013
CUSING SINDROM dan GRAVES DISEASE
CUSING SINDROM
Cushing
Sindrom adalah gangguan hormonal yang disebabkan oleh tingginya hormon kortisol
didalam tubuh. Kadang-kadang disebut "hypercortisolism," penyakit ini
relatif langka dan paling sering mempengaruhi orang dewasa berusia 20 sampai 50
tahun. Diperkirakan 10 sampai 15 dari setiap satu juta orang yang teserang
penyakit ini setiap tahunya.
Gejalanya
bervariasi, tetapi kebanyakan menjangkit pada seseorang yang mengalami
kegemukan, wajah yang bulat, peningkatan lemak di sekitar leher. Pada anak-anak
cenderung menjadi gemuk dengan tingkat pertumbuhan melambat.
Gejala
lainnya muncul di kulit, yang menjadi rapuh,tipis dan kulit menjadi ungu. Stretch
mark bisa muncul di perut, paha, bokong, lengan dan dada. Tulang akan menjadi
lemah, dan mengakibatkan tubuh membungkuk, sakit punggung, dan patah tulang
belakang. Kebanyakan orang mengalami kelelahan yang parah, lemah otot, tekanan
darah tinggi dan gula darah tinggi, cepat marah, kecemasan dan depresi yang
umum.
Pada
wanita biasanya memiliki pertumbuhan rambut yang berlebih di wajah, leher,
dada, perut, dan paha. Periode menstruasi mungkin menjadi tidak teratur atau
berhenti. Sedangkan pada pria kesuburan menjadi menurun dengan keinginan
berkurang atau tidak ada nafsu untuk seks.
Diagnosa
didasarkan pada review dari riwayat medis pasien, pemeriksaan fisik dan tes
laboratorium seringkali ujian x-ray dari kelenjar adrenal yang berguna untuk
menemukan tumor. Tes ini membantu untuk menentukan kelebihan kadar kortisol.
Pengukuran
kadar kortisol dari urine 24 jam adalah tes diagnostik yang paling spesifik.
Dengan cara urine pasien dikumpulkan selama 24 jam dan diuji jumlah kortisol.
Kadar 50-100 mikrogram per hari untuk orang dewasa menunjukkan sindrom Cushing.
Batas normal antar laboratorium berbeda-beda, tergantung pada teknik pengukuran
yang digunakan.
GRAVES DISEASE
Penyakit Graves adalah gangguan autoimun yang
menyebabkan kelebihan aktivitas dari kelenjar tiroid (hipertiroidisme).
Kelenjar tiroid adalah organ penting dari sistem
endokrin terletak di bagian depan leher tepat di bawah kotak suara. Kelenjar
ini melepaskan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3), yang
mengendalikan metabolisme tubuh. Mengontrol metabolisme yang penting untuk
mengatur suasana hati, berat badan, dan tingkat energi mental dan fisik. Jika
tubuh memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, akan terjadi hipertiroidisme.
Penyebab penyakit Graves yang paling umum yaitu
dari hipertiroid. Hal ini disebabkan oleh respon sistem imun abnormal yang
menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit
Graves paling sering terjadi pada wanita di atas usia 20. Namun, gangguan dapat
terjadi pada usia berapa pun dan dapat juga mempengaruhi laki-laki.
Gejala penyakit Graves adalah gelisahan,
pembesaran payudara pada pria (mungkin terjadi), sulit berkonsentrasi,
penglihatan ganda, bola mata menonjol (exophthalmos), Iritasi mata, kelelahan,
sering buang air besar, gondok (mungkin terjadi), intoleransi panas,
peningkatan nafsu makan, keringat berlebihan, insomnia, periode menstruasi
tidak teratur pada wanita, kelemahan otot, gugup, denyut jantung cepat dan
tidak teratur, gelisah dan sulit tidur, sesak napas.
Pemeriksaan
fisik menunjukkan peningkatan denyut jantung. Pemeriksaan leher dapat
menunjukkan bahwa kelenjar tiroid membesar (gondok). Tes lain yang dapat dikerjakan
meliputi : tes darah untuk mengukur kadar TSH, T3, T4. Penyakit ini juga dapat
mempengaruhi hasil tes dari : Orbit CT scan atau USG, Thyroid stimulating
immunoglobulin (TSI), Thyroid peroksidase (TPO) antibodi, Anti-TSH.
Diposting oleh
red-yellow-green
di
07.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
BIOKIMIA